Ini tentang pengalaman saya makan ayam goreng nelongso. Kebetulan saya salah satu penonton setia youtube, apalagi yang channel vlognya membahas tentang makanan dan dunia kecantikan. Saya memang sebelumnya sudah subscribe channelnya Boengkoes. Nah, pada suatu ketika muncul notifikasi vlog kalau bang Udo lagi collab bersama mbak Farida Nurhan membahas ayam goreng nelongso. Kebetulan juga salah satu cabang ayam goreng nelongso dekat dengan kantorku di daerah Margonda Depok, yang letaknya tidak jauh dari Stasiun Pondok Cina. Cobalah saya membeli menu ayam bakar beserta nasi, ternyata cita rasa ayamnya bukan sekedar asal-asalan walaupun harganya yang bisa dikatakan sangat murah dan hampir tidak masuk akal. Masa iya sih, zaman edan begini dengan uang segitu sudah bisa makan ayam beserta nasi.
Akhirnya ini lah yang membuat saya penasaran dan ingin mengetahui sosok dibalik bisnis kuliner ayam goreng nelongso. Saya pun search di Youtube dan keluarlah salah satu channel PecahTelur dengan judul “resep rahasia ayam goreng nelongso sampai memiliki 70 cabang” dan terjawablah sosok hebat yang penuh inspiratif tersebut bernama Nanang Suherman yang biasa disebut Mas Nanang.
Profil Nanang Suherman
Nanang Suherman atau saya sebut dengan Mas Nanang adalah anak tunggal yang lahir di Probolinggo pada tahun 1987. Mas Nanang dilahirkan dikeluarga yang bisa dibilang kurang berkecukupan tetapi Mas Nanang mengakui kalau orang tuanya sering memanjakannya. Setelah lulus Mas Nanang ingin melanjutkan kuliah, namun karena keterbatasan biaya Mas Nanang pun mencoba untuk memulai berbisnis. Mengawali bisnis dengan berjualan koran di lampu merah, pada saat itu Mas Nanang menghiraukan cibiran keluarga dan orang-orang yang ada disekitarnya, karena yang terpenting pada saat itu dia harus bisa melanjutkan hidupnya. Namun bisnis berjualan koran tidak semulus yang dibayangkan Mas Nanang, karena gerobak tempat Mas Nanang berjualan koran dihancurkan oleh Satpol PP.
Mas Nanang memulai berbisnis kembali dibidang sales komputer dan makelar mobil, namun semua bisnis yang dia tekuni harus berakhir bangkrut. Tidak sampai disitu saja perjalan hidupnya, dia juga pernah bekerja disalah satu perbankan, namun pada saat itu lebih memilih usaha besi tua karena Mas Nanang mempertimbangkan peluang mengelola besi tua lebih menguntungkan dibandingkan dia menjadi karyawan di bank. Fokus dengan usahanya mengelola besi tua, Mas Nanang terjun langsung mempelajari dan memilah-milah jenis plastik. Sampai akhirnya Mas Nanang memiliki tabungan dari hasil berbisnis mengelola besi tuanya.
Awal Mula Mas Nanang Terjerat Hutang
Mas Nanang memulai mendirikan usaha pabrik biji plastik dengan modal yang diberikan oleh mertuanya, namun dalam mengelola bisnis ini membutuhkan banyak pengeluaran yang jumlahnya tidak sedikit. Akhirnya Mas Nanang terlibat hutang baik yang resmi maupun yang non resmi. Mas Nanang mengakui pada saat itu hutangnya bisa mencapai 1,3 Milyar. Bahkan setiap hari penagih hutang selalu datang silih berganti untuk menagih hutang.
Pada suatu ketika ada tiga orang debt collector yang marah-marah kepada Mas Nanang saat ingin menagih hutang, dihajarlah Mas Nanang oleh para debt colector itu. Istri Mas Nanang tidak bisa apa-apa dan sudah tidak tega, pada saat itu anak pertama Mas Nanang hanya bisa menangis, karena ikut merasakan penderitaan sang ayah, lalu dipeluklah oleh Mas Nanang sambil berkata “Sudah nak ini yang terakhir”. Beberapa bulan kemudian mau tidak mau harta benda Mas Nanang harus dijual untuk menutupi hutang-hutangnya.
Dukungan dan Doa Istri
Mas Nanang mengakui bahwa awal mula istri yaitu Mba Yeni Isna menyukai dia karena alis Mas Nanang yang tebal menjadi daya tarik Mba Yeni mau menjadi istrinya. Sebelum Mba Yeni menjadi istri, Mas Nanang mengenalkan beberapa teman dekat wanitanya kepada orang tua, namun ibu dari Mas Nanang lebih cocok dengan Mba Yeni. Wah mungkin orang tua Mas Nanang sudah paham, kalau sosok Mba Yeni ini adalah istri yang tangguh dan hebat untuk pendamping hidup Mas Nanang Hehhehe …
Mba Yeni juga pernah ikut membantu memilih sampah plastik, mengangkat besi dan kaleng walaupun sedang hamil besar. Dititik terendahnya, Mas Nanang mendapat semangat dan dukungan dari istri yang sangat luar biasa, karena pada saat itu Mba Yeni mau membantu perekonomian keluarga dengan bekerja dan hanya menyuruh mas Nanang untuk mencari inspirasi dirumah saja, karena istri mengakui kalau Mas Nanang memiliki potensi dalam berbisnis.
Kembali Berbisnis dengan Membuka Warung
Cerita Mas Nanang memulai bisnis kuliner dimulai, dengan modal menyewa kontrakan rumah seharga 500 ribu dan peralatan memasak yang dipinjamkan pemilik kontrakan. Mas Nanang mencoba membuka warung makanan. Mas Nanang pada saat itu tidak memiliki keterampilan memasak, namun dia memiliki lidah yang baik. Belajar masak dari resep-resep yang ada di mbah google dan Youtube. Awal mula omset hanya 500 rupiah karena pembeli hanya membeli kerupuk saja.
Pada suatu saat Mas Nanang memasak bebek namun karena kelamaan dimasak, bebek menjadi hancur. Bingung bebek yang hancur tersebut dibuang atau dijual, akhirnya Mas Nanang memutuskan untuk merapihkan agar bebek yang dimasak tadi masih layak untuk dijual. Pada akhirnya ada konsumen yang membeli bebek yang hampir hancur tersebut dan tanpa disangka malah disukai dan dicari-cari. Ujianpun datang, suatu ketika gerobak tempat berjualan bebek Mas Nanang dicuri orang. Mas Nanang kembali patah arah, tapi pada akhirnya Mas Nanang memutuskan untuk pindah lokasi di daerah Pujasera Semanggi disebelah Poltek.
Awal Kisah Ayam Goreng Nelongso
Perjalanan Mas Nanang masih belum mulus loh, karena saat ingin pindah banyak senior di Pujasera yang menghalangi Mas Nanang kalau dia tidak boleh berjualan lalapan, karena sudah banyak di daerah Pujasera yang menjual lalapan. Mungkin pada saat itu senior disana merasa tersaingi atau merasa jadi ada kompetitor jika Mas Nanang akan berjualan dengan jenis makanan yang sama. Lantas Mas Nanangpun memutar otak dan menjelaskan kalau dia bukan mau berjualan lalapan tapi sego sambal. Sego sambal merupakan sayap dan ceker goreng diletakan diatas nasi lalu disiram sambal. Kok bisa dinamain ayam goreng nelongso? “Nyeletuk aja, Allah yang kasih namanya” tutur Mas Nanang. Kenapa namanya ayam goreng nelongso? “Karena yang dijual sayap dan ceker goreng, ibarat kalau dalam manusia tangan dan kaki jadi ketika tangan dan kaki manusia diambil rasanya nelongso kan?” tutur mas Nanang kembali.
Seiringnya waktu, ayam goreng nelongso semakin dikenal masyarakat dan sudah membuka cabang kedua dan cabang ketiga. Tidak disangka ujian datang kembali, cabang kedua mengalami kebakaran, banyak media televisi yang memberitakan. Namun setiap ujian ada hikmahnya, disaat berita kebakaran itu Mas Nanang jadi tidak perlu memasang iklan untuk mengenalkan ayam goreng nelongso. Kenapa namanya ayam goreng nelongso tapi logonya bebek? Jadi dulu namanya griya bebek dan ayam Mas Nanang dan logonya bebek, namun karena ayam goreng nelongso lebih dikenal orang-orang akhirnya griya bebek diganti menjadi ayam goreng nelongso namun logonya masih tetap sama.
Ayam Goreng Nelongso pada saat ini sudah tersebar di kota-kota besar selain di Malang ada di Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan Denpasar. Ayam goreng nelongso baru saja membuka cabang yang ke – 71 per 24 Juni 2021 didaerah Purwosari.
Nah, sangat inspiratif sekali ya kisah perjalanan hidupnya Mas Nanang memulai berbisnis, saya jadi mengambil kesimpulan bahwa walaupun diberi sebegitu banyaknya ujian kita harus give up dalam melanjutkan hidup dan percaya dengan potensi yang dimiliki. Ada salah satu motivasi terfavorit saya dari Mas Nanang “bahwa kalau kita tidak bisa berlari diera ini, kita bisa mati”.
15 Komentar
assalamualaikum/selamat siang bpk/ibu kami pelanggan ayam goreng nelongso sangat puas dgn mulai dari pelayanan,menu,dll kami sangat puas banget ayam goreng nelongso favorit kluarga kami pokokx ayam goreng nelongso is the best sukses selalu aammiinn.alangkah baikx kalau kerja sama dgn kami marketing property.hub/cp wa.081944843939.p.imam
BalasHapusWah inspiratif banget kisah hidupnya kebetulan juga deket rumah aku ada restonya nih jadi kepengen hahaha
BalasHapuswaa ternyata di bandung juga udah ada yaaa, aku jadi penasaran deh pengen cobain juga ah kapan kapan mau gojekin/grabfoodin hehehe
BalasHapusPerjalanan usahanya sangat menginspirasi banget. Memang ya harus ada dukungan dan kerja sama dari keluarga (pasangan)
BalasHapusMemang bener kata pepatah ga ada usaha yang menghianati hasil.
BalasHapusKisahnya sangat inspiratif.
hoalah.. aku tuh bingung kok logo bebek tp namanya ayam. inspiratif sekali kisah Mas Nanang
BalasHapusInspiratif banget ceritanya. Jadi termotivasi
BalasHapusPerjalanan bisnisnya keren, bisa jadi inspirasi buat semangat kita berbisnis
BalasHapusKeren juga ternyata. Btw, ayam nelongso ini jadi salah satu pilihan wajib kalo lagi pergi-pergi tapi dompet gak mendukung. Pas aku traveling low budget sama temen-temen, makannya ya di nelongso karena emang semurah itu.
BalasHapusAku suka nih baca cerita hidup semacam gini. Kayak jadi pemicu buat berjuang lagi dan lagi.
BalasHapusTerharu dan Senang dengan cerita beliau dalam menjalankan hidupnya sampai sukses 😊. Terlebih istrinya sabar banget 😊.
BalasHapusSemoga Ayam Nelongso makin sukses.
Perjalanan bisnisnya sampe sekarang keren banget, pgn deh bisa survive macem bgitu🥺
BalasHapusPas baca judulnya aku pikir mas Nanang ini orang tua eh gataunya masih muda banget, salut sama prjalanan bisnisnya
BalasHapusInspiratif sekali ceritanya, menunggu outletnya akan dibuka di wilayah jakarta juga
BalasHapusCeritanya sangat inspratif, bisa ditiru untuk kaula muda nih :) jangan pantang menyerah
BalasHapus